kesalahan dalam cetak kemasan produk

5 Kesalahan Umum dalam Cetak Kemasan yang Harus Dihindari

5 Kesalahan Umum dalam Cetak Kemasan yang Harus Dihindari. Saya masih ingat pertama kali saya terjun ke dunia percetakan kemasan, banyak banget yang saya anggap sepele ternyata berujung jadi masalah besar.  Keselahan kecil dalam proses cetak kemasan produk akan berdampak besar. Mungkin kamu juga pernah mengalami, atau bahkan sedang mencari solusi untuk masalah cetak kemasan yang nggak sesuai ekspektasi. Nah, di sini saya mau berbagi pengalaman soal kesalahan umum dalam cetak kemasan yang sering terjadi. Saya juga akan kasih tips supaya kamu bisa menghindari jebakan-jebakan ini, karena siapa sih yang nggak mau produknya tampil menarik di rak? Mari kita bahas! Dari kesalahan-kesalahan kecil tersebut hendaknya patut untuk anda hindari, sehingga anda tidak buang buang biaya yang sia-sia untuk membuat kemasan produk menarik.

Dalam dunia percetakan kemasan bisa saja sebuah kesalahan yang kita anggap kecil tenyata bisa berdampak besar.  Kemasan produk berkaitan erat dengan estetika dan keakuratan informasi.  Kesalahan kesalahan kecil yang sebaiknya tidak kita tidak dilakukan sebaiknya harus kita waspadai. Misalnya ketika kita cetak kemasan standing pouch dengan jumlah 10.000 terdapat satu huruf typo, hal tersebut bisa merusak reputasi perusahaan jika kemasan tersebut kita edarkan. Hak tersebut menjunjukkan tidak profesional dalam bekerja.

cetak kemasan kosmetik
cetak kemasan kosmetik
cetak standing pouch semarang
cetak standing pouch

Kesalahan umum dalam cetak kemasan

1. Pemilihan Material yang Salah

Oke, kesalahan pertama yang paling sering terjadi adalah soal material. Ada kalanya kita ingin material yang murah karena ingin menekan biaya, tapi kalau nggak cocok untuk produk kita, bisa fatal. Misalnya, untuk produk makanan, pemilihan material yang tidak tahan kelembaban atau tidak kedap udara bisa bikin produk cepat rusak. Belum lagi kalau materialnya nggak ramah lingkungan, yang sekarang ini jadi perhatian besar konsumen.

Saya pernah bekerja dengan klien yang punya produk makanan ringan, dan waktu itu kami pilih material yang terlihat oke di luar tapi ternyata gampang bocor kalau disimpan dalam waktu lama. Hasilnya? Komplain dari konsumen pun datang bertubi-tubi. Jadi, pelajaran pertama: pastikan material kemasan cocok dengan jenis produk dan juga sesuai dengan keinginan target pasar.

Jangan cuma lihat harga material, tapi perhatikan karakteristiknya. Untuk makanan, pilih material yang bisa menjaga kesegaran produk. Kalau kosmetik, pastikan kemasan punya ketahanan terhadap cairan dan suhu.

Baca Juga   Cetak Kemasan Dus Murah

2. Desain yang Kurang Konsisten dengan Branding

Kalau kamu pernah lihat kemasan yang desainnya indah banget, tapi nggak nyambung sama brand-nya, mungkin itulah contoh kesalahan ini. Desain kemasan yang nggak konsisten dengan identitas brand bisa bikin konsumen bingung. Misalnya, produk kamu adalah makanan sehat tapi kemasannya penuh warna cerah seperti kemasan permen; kesan yang terbentuk jadi bertolak belakang, kan?

Saya pernah bantu teman yang punya usaha produk skincare. Waktu itu, dia pengen desain yang lebih “fun” karena dia pikir lebih menarik. Ternyata, desain fun itu nggak mencerminkan kualitas premium yang ingin ditonjolkan. Jadinya, konsumen malah nggak merasa produk ini cocok untuk skincare yang biasanya identik dengan kesan minimalis dan bersih.

Pikirkan nilai-nilai brand kamu sebelum mendesain. Tanyakan diri sendiri, apa kesan yang ingin ditonjolkan? Sesuaikan warna, font, dan elemen desain lain dengan branding secara keseluruhan.

3.Typo atau Informasi yang Tidak Akurat di Label

Ini salah satu kesalahan yang bisa terlihat kecil, tapi dampaknya besar banget. Ada typo atau salah informasi di kemasan? Itu bukan cuma bikin produk terlihat kurang profesional, tapi juga bisa memengaruhi kepercayaan konsumen. Bayangkan, kalau tanggal kedaluwarsa salah atau ada kesalahan dalam deskripsi bahan, bisa-bisa konsumen ragu untuk membeli produk kita.

Waktu itu, saya pernah dapat order cetak ulang karena klien saya nggak puas dengan kesalahan di cetakan pertama. Ada satu kata yang salah eja di kemasan produk makanan, dan ternyata itu berpengaruh banget ke image brand mereka. Biaya cetak ulang pun jadi nambah, apalagi harus memperbaiki semua stok yang udah terlanjur diproduksi.

Tips: Cek dan recheck! Pastikan semua informasi pada kemasan sudah benar sebelum dicetak, terutama tanggal, bahan-bahan, dan cara penggunaan. Selalu libatkan proofreader untuk ngecek ulang kalau perlu.

4. Resolusi Gambar yang Buruk

Salah satu kesalahan umum yang sering dianggap remeh adalah resolusi gambar yang rendah. Banyak yang merasa desain terlihat oke di komputer, tapi waktu dicetak, gambarnya jadi pecah atau buram. Ini bikin kemasan terlihat murah dan nggak profesional. Detail seperti ini sebenarnya penting, apalagi kalau kemasan kamu akan bersaing dengan brand besar di rak toko.

Pengalaman saya pernah ngalamin ini waktu mencetak kemasan kosmetik lokal. Kami nggak sadar kalau ada elemen desain yang resolusinya terlalu rendah, dan waktu hasil cetaknya keluar, gambarnya nggak tajam. Saya rasa itu pelajaran besar banget untuk selalu mengecek resolusi sebelum mencetak.

Baca Juga  Kemasan Makanan Ringan yang Menarik

Tips: Pastikan semua elemen visual dalam desain punya resolusi minimal 300 DPI (dots per inch) untuk kualitas cetak yang optimal. Minta desainer kamu untuk selalu menggunakan file gambar berkualitas tinggi, terutama jika ada foto atau grafis penting di kemasan.

 5. Ukuran Kemasan yang Tidak Proporsional

Ini nih kesalahan yang kadang bikin saya ketawa sendiri kalau ingat. Kebayang nggak kalau kamu beli produk yang kemasannya terlihat besar, tapi ternyata isinya sedikit? Atau kemasan yang terlalu kecil hingga susah untuk digunakan? Ukuran yang nggak proporsional ini bisa bikin konsumen merasa tertipu atau tidak nyaman saat menggunakan produk. Misalnya dalam cetak standing pouch tidak proporsional dengan isi produk, tentu hal tersebut sangat fatal.

Ada satu pengalaman unik waktu kerja sama dengan klien yang produknya adalah serbuk minuman. Mereka pilih ukuran kemasan yang besar, karena katanya biar terlihat “wow.” Tapi ternyata, isinya nggak sebanyak itu, dan akhirnya banyak konsumen yang komplain karena merasa kemasannya “menipu.”

Tips: Sesuaikan ukuran kemasan dengan volume produk yang sebenarnya. Jangan tergoda untuk membuat kemasan besar hanya karena ingin menarik perhatian. Konsumen sekarang sangat jeli; ukuran yang sesuai justru akan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap brand kamu.

kemasan standing pouch food garde
kemasan standing pouch food garde
Cetak kemasan Bogor
Cetak kemasan Murah

Menghindari Kesalahan untuk Hasil Terbaik

Pada akhirnya, semua kesalahan tadi sebetulnya bisa dihindari dengan perencanaan dan perhatian pada detail. Cetak kemasan yang berhasil bukan hanya soal desain yang menarik, tapi juga soal bagaimana kamu bisa menyampaikan nilai produk dan brand dengan tepat. Setiap elemen dalam kemasan itu punya peran penting dalam membentuk kesan pertama bagi konsumen. Dan seperti pepatah, “kesan pertama nggak datang dua kali.” Jadi, pastikan kemasan kamu bebas dari kesalahan-kesalahan yang udah saya sebutkan di atas.

Membuat kemasan yang sempurna memang bukan hal mudah, tapi dengan belajar dari kesalahan yang pernah terjadi (dan yang saya alami juga!), kamu bisa menghemat banyak waktu dan biaya. Semoga tips ini bisa membantu kamu membuat kemasan yang nggak cuma tampil memukau, tapi juga fungsional dan sesuai dengan identitas brand kamu.

jasacetakkemasan.com

Open chat
Hai Admin
Scan the code
Ada yang bisa kami bantu?